Tuesday, July 7, 2009

Tuba yang Kau Tumpahkan...


Kudengar terbata-bata seorang kawan dari pedalaman mengabarkan dukanya usai bertemu orang-orang yang rumahnya dikepung perkebunan sawit di Kotawaringin Timur. Selama dua hari dua malam, ia dan seorang Damang (Kepala Adat di Kalimantan Tengah) naik sepeda motor melintasi jalan penuh kubangan. Ia dan sang Damang --saya bertemu dengan Damang ini dalam sebuah pelatihan tentang Dasar-dasar HAM di Palangka Raya-- menembus jalanan yang di kiri kanannya penuh sawit untuk menyaksikan dan mendengar langsung apa yang telah terjadi di pedalaman. "Habis Le (sebutan akrab pada sesama orang Dayak yang usianya sebaya). Habis, semua sudah habis," katanya lirih.

Tak kuasa, airmataku menetes mendengar suara terbata-bata itu. Aku yang berada di Banjarmasin, tempat numpang mencari makan, tak kuasa mengeluarkan kata. Yang singgah di depan mata adalah rimba raya yang kukira tinggal dongeng masa silam untuk generasi kini. Kesombongan manusia yang datang dari kota, membuatku memendam dendam. Aku merindukan Tuhan murka, dan menerbitkan Sodom Gomora di atas perkebunan sawit, pada mereka yang telah membuat suara kawanku terbata-bata yang mengabarkan semuanya telah habis. Pada mereka yang telah menghancurkan segalanya...menghancurkan budaya..menuba kearifan lokal dengan uang dan materi...