Thursday, January 15, 2009

Golkar Kalsel Bohong




BANJARMASIN – Partai Golkar Kalsel, Senin (22/12), mengaku telah mendekati keluarga H Syahril Effendi (45), korban yang tewas setelah ditabrak mobil Kijang warna kuning dikendarai Bambang Haryono Arisudewo (58), caleg nomor urut 10 Dapil Banjarmasin Selatan itu, Jumat (19/12) dini hari. Pendekatan itu dilakukan agar kasus ini diselesaikan secara damai.

“Kita sudah dua kali berupaya melakukan pendekatan kepada pihak keluarga koban. Atas kejadian ini kita meminta perdamaian, karena musibah itu sama sekali tidak dikehendaki,” kata Karli Hanafi Kalianda, kader Golkar Kalsel bidang hukum.

Namun, Hermiati (45), istri Kasubdin Pendidikan Menengah Disdik Kalsel yang tewas itu, mengaku belum pernah didatangi orang-orang Partai Golkar. Hermiati dan keluarga besarnya memilih penyelesaian melalui jalur hukum. “Setelah kejadian itu, Golkar tidak pernah menghubungi apalagi mendatangi kami memberikan ucapan belasungkawa,” kata Hermiati kepada Sinar Kalimantan, Senin (22/12).

Seperti yang ditulis koran ini, Sabtu (19/12), H Syahril Effendi (45), warga Jl Gatot Subroto Gg Pala RT 25, Banjarmasin Timur, tewas diterjang mobil jenis Kijang warna kuning milik Partai Golkar Kalsel di Jl Gatot Subroto, depan Wijaya Service Mobil, Banjarmasin Timur, Jumat (19/12) dini hari sekitar pukul 00.30 Wita.

Korban menghembuskan nafas terakhir dalam perjalanan menuju RSUD Ulin akibat luka di kepala dan wajah setelah terseret mobil sepanjang 25 meter. Sopir mobil, Bambang Haryono Arisudewo (58), warga Jl Sultan Adam, Komplek Perkasa Indah RT 21 No B 54, Banjarmasin Utara, merupakan caleg partai beringin dengan nomor urut 10 Dapil Banjarmasin Selatan.

Setelah peristiwa itu, Bambang menyerahkan diri ke petugas Satlantas Poltabes. Sedang mobil kijangnya, DA 7054 AE, dan sepeda motor Honda Beat warna merah, DA 6627 EA, milik korban yang rusak berat, diamankan.

Menurut Karli Hanafi Kalianda, upaya damai kepada keluarga korban masih belum ada hasilnya. “Sampai saat ini memang belum ada hasil. Namun dari kejadian itu caleg kita sudah bertanggung jawab di depan hukum,” katanya.

Menurutnya Karli, proses hukum sudah diserahkan kepada pihak berwajib untuk menindak lanjuti peristiwa tabrakan itu. Namun, ujar Karli, setidaknya permasalahan yang tidak disengaja ini bisa ditempuh dengan jalan kekeluargaan.

Sementara isteri korban, Hermiati (45), ketika ditemui Sinar Kalimantan di rumah duka, mengaku orang Golkar belum penah menemui atau menghubunginya. “Setelah kejadian itu, Golkar tidak pernah menghubungi, apalagi mendatangi kami untuk memberikan ucapan belasungkawa,” tutur Hermiati.

Mengenai upaya damai yang dimintai Partai Golkar, Hermiati bersama keluarganya lebih memilih jalur hukum. “Kita serahkan saja kepada hukum, yang penting bertindak adil,” katanya. djo/rds/SK

No comments: