Berita Utama Harian Radar Banjarmasin (Kasus ini menunjukkan dengan sangat jelas kebebasan pers sedang dalam ancaman. Untuk para aktivis mari bereaksi)
Minggu, 16 September 2007
BANJARMASIN – Siang kemarin, sejumlah intelektual dan tokoh muda Kalsel serta puluhan aktivis kampus maupun LSM ramai-ramai mengunjungi Muhammad Faisal SE, Ketua DPD PNBK Kalsel, yang sejak Kamis lalu ditahan di LP Teluk Dalam Banjarmasin.
Para intelektual dan tokoh muda Kalsel yang kemarin mengunjungi Faisal di LP Teluk Dalam antara lain Taufik Arbain (dosen Unlam sekaligus aktivis), Muhammad MED (mantan anggota KPUD Kalsel yang kini aktif di Golkar), Yanuaris Frans (aktivis LSM sekaligus pengacara), Muaz (pengurus parpol/mantan anggota KPUD), Hairiadi Asa (aktivis media massa), Sukhrowardi (pengusaha muda/mantan aktivis LSM), Budi Kurniawan (wartawan/penulis buku), dan Desmond J Mahesa (pengacara). Dua nama yang disebut terakhir bahkan sengaja datang jauh-jauh dari Jakarta.
Kedatangan mereka dengan tujuan yang sama, yakni memberikan dukungan moral kepada Faisal agar tabah menjalani cobaan yang kebetulan waktunya bertepatan dengan bulan suci Ramadan ini. “Faisal itu tak bersalah, tapi nyatanya dipenjara. Jadi ini saya sebut musibah. Karena itu kita semua merasa perlu memberikan dukungan moral kepadanya,” kata Sukhrowardi.
Budi Kurniawan bahkan memandang kasus yang menimpa Faisal ini bisa menjadi preseden buruk bagi dunia jurnalistik dan kalangan aktivis. “Sikap kritis para aktivis yang kemudian diakomodir media massa, eh ternyata bisa membawa yang bersangkutan ke balik tembok penjara. Bayangkan, kalau sudah begini, siapa pula yang masih punya nyali untuk bersuara lantang mengkritisi ketidakberesan pembangunan atau jalannya pemerintahan misalnya,” ujarnya kepada Radar Banjarmasin.
Puluhan aktivis mahasiswa yang kemarin ikut mengunjungi Faisal, justru mengaku bingung dengan penegakan keadilan di negeri ini. “Bang Faisal itu kan mengingatkan tentang adanya ketidakberesan seorang pemimpin di Kalsel kala itu, dan ternyata apa yang diingatkan Bang Faisal itu benar, buktinya pemimpin itu dijatuhi hukuman penjara. Eh, kemudian Bang Faisal ikut dipenjara pula. Ini kan tidak adil. Hidup Bang Faisal,” teriak Ikhsan, salah satu aktivis mahasiswa, yang spontan disambut segenap pengunjung lainnya dengan ucapan sama, “Hidup Faisal!”
Faisal sendiri yang kemarin mengenakan baju koko putih plus kopiah putih tak henti-henti mengucapkan terima kasih. “Terima kasih atas dukungan kawan-kawan. Tapi yang harus diingat, meski sekarang saya dipenjara, saya tak pernah merasa bersalah,” ujarnya. (aha)
Thursday, September 20, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment