Thursday, September 27, 2007

Faisal Ingin Nulis Buku

Berita Utama Harian Radar Banjarmasin

Jumat, 21 September 2007
Kemarin Dikunjungi Anggota DPRD Kalsel

BANJARMASIN,- Dukungan moral terus saja mengalir kepada Muhammad Faisal SE, yang kini meringkuk di LP Teluk Dalam Banjarmasin. Bang Faisal, sapaan akrab Ketua DPD Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK) Kalsel ini tak henti-hentinya mendapat simpati sekaligus suntikan semangat dari koleganya.
Jika sebelumnya dia kedatangan para tokoh muda, aktivis dan kaum intelektual, kini giliran para politisi DPRD Kalsel yang mendatangi Faisal, pukul 14.00 kemarin siang.

Tampak hadir Ketua Komisi I DPRD Ibnu Sina beserta dua anggota Komisi I, yakni Adhariani dan SJ Abdis, serta Ketua Komisi III DPRD Gusti Perdana Kesuma. Tak ketinggalan juga Sukrowardi (LSM Olah Tajuk Banjar) dan istri tercinta Faisal, Mona. Berselang 30 menit kemudian, 2 orang aktivis Komisi HAM Kalsel M Razak dan Budairi datang. Mereka baru meninggalkan LP sekira pukul 14.45.

Dengan mimik muka cerah mengenakan celana jins warna biru muda dan baju koko putih berbordir merah di bagian dada, serta kopiah kain berwarna hitam dengan bordir putih, Faisal diizinkan menerima koleganya tersebut di ruang depan penjagaan LP. Faisal langsung menyalami setiap koleganya dan khususnya istrinya, mereka saling menempel pipi.

Wartawan kini tak terlalu leluasa lagi meliput kegiatan Faisal. Seorang penjaga LP meminta agar wartawan terlebih dahulu meminta izin Kanwil Hukum dan HAM Kalsel jika ingin meliput pertemuan tersebut.

Jeruji besi agaknya tak menyurutkan, apalagi memudarkan idealisme Faisal. Meski dikemas santai, Faisal Cs tetap terlibat diskusi tentang kondisi Banua dan Indonesia ini. Beberapa hari menjadi penghuni LP, Faisal pun mendapat banyak pengalaman baru. Dia berencana, pengalaman di LP tersebut akan dibukukan.

“Banyak yang saya dapat di sini. Misalnya tentang kondisi tahanan anak-anak yang dititipkan ke LP. Begitu pula tentang kondisi LP yang tak sebanding lagi dengan penghuninya. Seharusnya LP ini hanya diisi oleh 425 orang saja, namun harus diisi lebih dari 1.000 orang. Pokoknya, banyak yang dapat ditulis,” kata Faisal, yang juga mantan wartawan ini.

Ide unik bahkan dilontarkan Faisal. Menurutnya, perlu dibentuk Alumni LP Teluk Dalam. Diyakini Faisal, kemampuan napi LP Teluk Dalam ini sangat potensial dikembangkan. “Yang ada malah malu juga jika mengaku Alumni LP sehingga tak diterima di masyarakat,” katanya.

SJ Abdis mengkritik dijebloskannya Faisal ke LP. Menurut politisi PAN ini, bukan Faisal yang harus meringkuk di LP, namun para pejabat yang jelas-jelas melakukan korupsi. “Satu Faisal ini harus segera keluar dan sebagai gantinya adalah para pejabat. Lihat saja, kasus Bandara Syamsudin Noor, Alur Barito, dan PKM. Kini tinggal ketegasan aparat kejaksaan dan polisi,” sindirnya.

Dukungan moral juga bergema hingga di Banjarbaru. Aktivis LSM Banjarbaru Anang Syahrani menilai, dijebloskannya Faisal sama artinya dengan mundurnya demokrasi di Kalsel hingga 10 tahun silam. “Kritikan yang benar berujung penjara,” katanya. (pur)

No comments: